Jakarta- Sejatinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, Al Qur'an sudah menjelaskan soal proses penciptaan langit dan bumi.Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa di dalam Al Qur'an, proses penciptaan langit dan bumi dijelaskan melalui teori Big Bang.Ada sejumlah ayat di dalam Al Qur'an yang menjelaskan proses penciptaan langit dan bumi.
Teoriini dikemukakan oleh Forest Ray Moulton dan Thomas C. Chamberlain yang astronom. Teori ini dikemukakan pada abad ke-20. Inti dari teori ini, bumi dan planet-planet lain terbentuk dari gas yang dibuang dari tepi matahari, yang kemudian menjadi dingin dan padat. 3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Prosesterbentuknya kepulauan indonesia. 3 proses terbentuknya kepulauan indonesia dapat dijelaskan menurut teori continental drift yaitu pada saat awal pembentukan benua dahulunya enam benua yang ada di bumi menjadi satu benua yang utuh.Adalah proses terbentuknya daratan yang terjadi di asia adalah akibat proses pergerakan anak benua india ke utara yang bertabrakan dengan.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s.
Seperti apa proses terbentuknya kepulauan di Indonesia? Umum diketahui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Survei terakhir yang pernah dilakukan oleh Lapan dan LIPI, jumlah pulau yang dimiliki Indonesia adalah pulau. Angka ini sedikit lebih banyak dari jumlah pulau yang didata oleh pemerintah melalui Departemen Dalam Negeri RI, yakni sebanyak pulau. Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia Kepulauan Indonesia membentang dari Barat ke Timur sepanjang kilomenter. Sedangkan, jika dilihat dari garis meridian, yaitu sepanjang kilometer. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang, yaitu sekitar kilometer. Secara astronomis, gugus kepulauan Indonesia terletak di antara garis 6 derajat Lintang Utara, 11 Derajat Lintang Selatan, dan di antara Garis Meridian 95 derajat dan 141 derajat Timur Greenwich. Dari sekian banyak kepulauan Indonesia, pulau-pulau utamanya adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Madura, dan Bali. Total luas seluruh daratan kepulauan Indonesia adalah km persegi. Sedangkan, total luas lautannya adalah km persegi. Bagaimana proses terbentuknya kepulauan di Indonesia? Nah, uraian kali ini akan memberikan penjelasan seputar terbentuknya kepulauan di Indonesia. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang kepulauan Indonesia semakin bertambah. Yuk, berikut ini ulasannya... Terbentuknya Kepulauan Secara umum terbentuknya berbagai kepulauan di dunia dapat dijelaskan menggunakan dua teori, yaitu teori continental drift dan teori plate-tectonics. Kedua teori ini menjadi penjelasan terbaik yang dimiliki oleh para ahli geologis dalam menjelaskan terbentuknya berbagai kepulauan di planet bumi. Berikut ini kita akan lihat seperti apa kedua teori tersebut 1. Teori Continental Drift Teori Continental Drift disebut juga dengan teori pergerakan benua atau kontinen. Menurut teori ini, dahulu sebelum bumi mencapai bentuknya sekarang, hanya terdapat satu daratan besar yang disebut Pangea. Seiring berjalannya waktu, lambat tapi pasti bagian-bagian pangea mengalami pergerakan atau pergeseran formasi akibat dari pembentukan susunan dasar bumi. Pangea pecah menjadi 6 bagian yang masing-masing dipisahkan oleh lautan dan samudera. Selanjutnya masing-masing bagian dari benua tersebut pecah lagi membentuk bagian lebih kecil menjadi kepulauan. 2. Teori Plate-Tectonics Teori plate-tectonics disebut juga dengan teori lempeng tektonik. Menurut teori ini pembentukan seluruh benua yang ada di bumi ini disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan dasar permukaan bumi. Pergerakan tersebut sebagai akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi di bumi. Aktivitas tersebut menimbulkan gempa tektonik dengan skala super besar dan dahsyat sampai membelah beberapa daratan menjadi benua. Terbentuknya Kepulauan Indonesia Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di benua asia. Indonesia memiliki beberapa pulau utama dan puluhan ribu pulau kecil. Oleh para ahli, terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan menggunakan 3 teori, yaitu teori Proses Geologis, teori proses tektonik lempeng, dan teori tektonik kepulauan. Mari kita lihat seperti apa penjelasan dari masing-masing teori ini 1. Teori Proses Geologis Terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan menggunakan sudut pandang geologis. Aktivitas ini terjadi pada saat proses pembentukan alam, yang terdiri dari proses endogen dan proses eksogen. Proses endogen adalah aktivitas bumi yang menggunakan tenaga dari dalam bumi. Hal ini sebagai akibat dari sifat dinamis bumi. Selanjutnya akan terjadi deformasi kerak bumi yang menimbulkan adanya formasi daratan. Beberapa pulau di Indonesia terpisah dari bagian utamanya akibat tenaga endogen ini. Contoh aktivitas endogen bumi adalah gempa bumi dan letusan gunung berapi. Gempa bumi dan letusan gunung berapi purba yang sebagian besar berkekuatan dahsyat mengakibatkan goncangan dan pergeseran permukaan daratan. Secara perlahan, bagian-bagian pulau akan terpisah, bagian tepi yang curam dengan keadaan batuan tidak terkonsolidasi dengan baik akan longsor. Selanjutnya, proses endogen ini akan dibantu juga dengan proses eksogen, dimana tenaganya berasal dari luar bumi, seperti hujan, angin, dan iklim. Proses eksogen ini akan mempercepat terjadinya pelapukan batuan sehingga pemisahan bagian semakin cepat terjadi. 2. Teori Tektonik Lempeng Terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan juga menggunakan teori tektonik lempeng. Menurut teori ini, pembentukan kepulauan Indonesia terjadi sekitar 55 juta tahun yang lalu. Pembentukan ini sebagai hasil dari interaksi tiga lempeng penyusun bumi, yaitu lempeng eurasia, lempeng laut Filipina, dan lempeng samudera hindia. Ketiga lempeng ini bergerak secara dinamis dengan kecepatan 7-8 cm per tahun. Lempeng Samudera Hindia bergerak relatif ke utara, Lempeng Laut Filipina bergerak ke arah Barat Daya, dan Lempeng Eurasia cenderung stabil. Kemunculan pulau-pulau di Indonesia banyak terjadi di sekitar Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebab menjadi lokasi pergerakan yang paling aktif. 3. Teori Tektonik Kepulauan Terbentuknya kepulauan Indonesia juga dapat dijelaskan menggunakan teori tektonik kepulauan. Menurut teori ini, kepulauan Indonesia terbentuk dari hasil pergerakan tiga lempeng besar, yaitu lempeng Asia di sebelah utara, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan, dan lempeng pasifik di sebelah barat. Terbentuknya Pulau Utama Indonesia Pulau-pulau utama di kepulauan Indonesia adalah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa, Madura, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara. Terdapat proses yang mengiringi pembentukan masing-masing pulau utama ini. Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara; proses pembentukannya diakibatkan oleh aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi. Aktivitas tersebut berupa keluarnya lava dalam rentang waktu yang sangat lama. Lava ini selanjutnya akan memadat dan mengeras membentuk sebuah busur pulau. Pulau Kalimantan proses pembentukannya adalah hasil dari pecahan super benua pada masa awal pembentukan permukaan bumi. Pulau ini dahulunya bergabung dengan sebagian daerah Malaysia, kemudian terus bergerak ke Filipina dan mendekati daratan Asia. Pulau Papua, terbentuk dari endapan yang berada di dasar laut dalam Samudera Pasifik. Pulau ini termasuk ke dalam lempeng Australia. Terjadi pengangkatan pulau Papua dari dasar laut sebagai akibat dari penunjaman lempeng pasifik ke bawah lempeng Australia. Bukti adanya pengangkatan ini adalah ditemukannya fosil kerang dan pasir laut di daerah pegunungan. Pulau Sulawesi, terbentuk dari hasil pertemuan antara lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Filipina, dan beberapa lempeng kecil lainnya. Sehingga, Pulau ini merupakan hasil gabungan dari berbagai lempeng benua yang saling bertumbukan. Demikianlah penjelasan tentang Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Bagikan informasi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Daftar Isi Apa Itu Teori Big Bang? Siapa yang Menemukan Teori Big Bang? Pengenalan Teori Big Bang ke Muka Umum Proses Terbentuknya Galaksi Pernah mendengar teori Big Bang dalam pelajaran fisika di bangku sekolah? Teori Big Bang adalah teori yang membahas bagaimana alam semesta ini dikemukakan oleh warga asal Belgia yang ingin mengembangkan pemaparan kosmolog lain. Berikut adalah penjelasannya!Apa Itu Teori Big Bang?Mengutip teori Big Bang adalah penjelasan mengenai cara alam semesta terbentuk. Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak terhingga. Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal yang Menemukan Teori Big Bang?Penemuan teori Big Bang ditemukan oleh Georges Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan. Namun, proses penemuan teori Big Bang sebenarnya berawal dari penemuan-penemuan teori lainnya yang kemudian dikembangkan oleh Georges tahun 1922, seorang kosmolog sekaligus matematikawan Rusia bernama Alexander Friedman menemukan solusi untuk persamaan bidang relativitas umum Albert Einstein yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Einstein yang pada dasarnya lebih percaya dengan alam statis dan abadi segera menambahkan konstanta kosmologis ke dalam persamaannya, yaitu kerapatan energi dari ruang. Lalu, ia menghilangkan pendekatan ekspansi yang mendukung alam semesta pada 1912, sudah ada bukti pengamatan yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Astronom Amerika Vesto Slipher telah mengamati galaksi spiral yang dianggap sebagai "nebula spiral" karena para astronom belum mengetahui keberadaan galaksi di luar Bima Sakti. Vesto melihat bahwa semua nebula bergerak menjauhi pada tahun 1924, astronom Edwin Hubble mampu mengukur jarak antara para nebula dan menemukan bahwa keberadaannya sangatlah jauh, bahkan tidak termasuk ke dalam Bima Sakti. Faktanya, Bima Sakti hanyalah satu dari banyak galaksi dan para nebula ini adalah galaksi itu memasuki tahun 1927, pastor Katolik Roma dan fisikawan Georges Lemaitre menghitung solusi Friedman dan menyarankan bahwa alam semesta harus mengembang. Hubble, pada tahun 1929, mendukung teori tersebut dan menemukan korelasi antara jarak galaksi. Galaksi bergerak menjauh lebih cepat, sesuai dengan dugaan solusi mengekstrapolasi memperluas data di luar data yang sudah ada ketika menemukan data bahwa materi alam semesta mencapai kepadatan dan suhu tak terbatas pada waktu yang terbatas di masa lalu. Hal ini berarti alam semesta dimulai dari titik materi yang sangat kecil dan padat, disebut sebagai atom Teori Big Bang ke Muka UmumMeski teori Big Bang telah diterima oleh hampir seluruh astronom saat ini, astronom pada tahun 1930-an memiliki kesulitan untuk menerima fakta bahwa alam semesta mengembang. Lemaitre mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1927 yang memberikan solusi menarik untuk persamaan relativitas umum terkait kasus alam semesta yang Friedmann hanya tertarik pada matematika sebagai solusi ideal dan tidak mengejar fakta bahwa persamaan relativitasnya menggambarkan alam semesta yang berikutnya, Lemaitre kembali mengeksplorasi konsekuensi logis dari alam semesta yang mengembang. Ia mengusulkan titik waktu yang terbatas sebagai asal dari alam semesta. Bila alam semesta benar mengembang, titik awalnya lebih kecil di masa lalu, kemudian semua materi di alam semesta dulu bersama dalam keadaan yang sangat Lemaitre menganggap alam semesta pada awalnya adalah partikel tunggal yang hancur dalam ledakan sehingga menghasilkan ruang dan waktu serta perluasan alam semesta yang berlanjut hingga hari Terbentuknya GalaksiMengutip seluruh alam semesta terkondensasi ke dalam singularitas atau titik dalam ruang waktu yang sangat kecil dengan titik kepadatan dan panas yang tak terbatas sejak 13,7 miliar tahun yang sebuah ledakan tiba-tiba terjadi, menggelembungkan alam semesta ke luar lebih cepat dari kecepatan cahaya. Periode ini merupakan inflasi kosmik yang berlangsung selama sepersekian detik, sekitar 10 sampai 32 inflasi kosmik berhenti secara misterius, deskripsi teori Big Bang menjadi lebih sederhana. Partikel, atom, dan hal-hal yang menjadi bintang dan galaksi mulai mengisi alam segala hal yang ada di alam semesta masih sangat panas, sekitar 10 miliar derajat Fahrenheit 5,5 miliar celcius, kosmos berisi beragam partikel fundamental seperti neutron, elektron, dan proton, dan partikel lainnya yang membentuk segala hal yang ada pada saat bebas menyebabkan cahaya foton menyebar seperti sinar matahari dari tetesan air di awan. Namun, elektron bebas bertemu dengan nukleus dan menciptakan atom netral seiring waktu. Atom juga bisa bertemu dengan muatan listrik positif dan negatif yang sama sehingga memungkinkan sinar cahaya muncul tahun setelah Big Bang. Cahaya ini disebut sebagai penjelasan tentang teori Big Bang, teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari partikel tunggal yang meledak dan menyebar sehingga membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan yang berusaha mengembangkan penemuan Alexander Friedman. Simak Video "MAKI Bakal Bawa Perkara 75 Pegawai KPK ke MK" [GambasVideo 20detik] des/fds
proses terbentuknya kepulauan indonesia menurut teori big bang